Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Persiapan Sekolah Dasar Untuk Melaksanakan AKM&SK?

Asesmen  Kompetensi Minimum & Survei Karakter (AKM&SK) merupakan pengganti pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Tidak sedikit yang menyambut positif begitu mendengar Ujian Nasional dihapus. Sejatinya UN tidak dihapus melainkan diganti dengan AKM&SK. Program ini merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program "Merdeka Belajar". 


Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Nadiem Makarim), AKM dapat menjadi penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. Materinya adalah literasi, dan numerasi. Maksud literasi di sini bukan sekedar kemampuan membaca tulisan, namun juga mampu menganalisis suatu bacaan serta mampu untuk mengerti dan memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan maksud numerasi di sini adalah siswa mampu menganalisis menggunakan angka. 

Mendikbud juga menekankan bahwa literasi dan numerasi bukan mata pelajaran bahasa dan matematika, melainkan kemampuan siswa menggunakan konsep-konsep itu untuk menganalisis sebuah materi.

Nah, bagaimana siswa sekolah dasar yang nantinya juga akan melaksanakan AKM&SK? Maksud pertanyaan ini bukanlah mengkhawatirkan masalah hasil atau nilai dari AKM itu sendiri, melainkan teknis pelaksanaannya di setiap satuan pendidikan. Walau sosialisasi mengenai AKM ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2019, namun kenyataannya masih banyak yang kaget untuk pelaksanaan AKM di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sepertinya masih banyak yang belum siap menerima kenyataan. Dengan banyaknya alasan-alasan yang dikemukakan, mulai dari persiapan mental siswa itu sendiri, sarana prasarana di setiap satuan pendidikan tingkat sekolah dasar, hingga minimnya sosialisasi tentang AKM itu sendiri.

Sebenarnya memang saat ini Kemdikbud terus berupaya mematangkan persiapan pelaksanaan AKM. Hal ini terlihat dari pelatihan-pelatihan Helpdesk dan Tim Teknis Provinsi, Helpdesk dan Tim Teknis Kabupaten/Kota, hingga calon Proktor di satuan pendidikan. Hingga saat ini paling tidak sudah empat kali pelaksanaan pelatihan yang diadakan oleh Kemdikbud secara daring. Sebab masih dalam masa pandemi COVID-19 tidak memungkinkan untuk mengadakan pelatihan secara tatap muka. 

Adapun pelatihan-pelatihan itu adalah sebagai berikut :
  1. Pelatihan pertama dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2020 pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB dengan nama kegiatan "Pelatihan Teknis Ujian Berbasis Komputer Daring Kabupaten/Kota 2020"
  2. Pelatihan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2020 pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB dengan nama kegiatan "Simulasi Skala Kecil UBKD 2020"
  3. Pelatihan ketiga dilaksanakan pada tanggal 10 September 2020 pukul 09.00 s.d. 15.00 WIB dengan nama kegiatan "Simulasi Skala Besar UBKD 2020"
  4. Pelatihan keempat dilaksanakan pada tanggal 15 September 2020 dengan nama kegiatan "Simulasi UBKD Provinsi 2020"
Dari keempat kegiatan pelatihan tersebut, masih banyak antrian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kemdikbud guna mensukseskan pelaksanaan AKM. Bila dilihat dari jadwal yang sudah dikeluarkan oleh Kemdikbud, simulasi AKM kepada siswa akan dilaksanakan di tanggal 16-19 Nopember 2020 untuk tingkat SMA/SMK, lalu di tanggal 23-26 Nopember 2020 untuk tingkat SMP, dan tanggal 30 Nopember s.d. 3 Desember untuk tingkat SD. (Bila tidak ada perubahan)

Kembali lagi mengenai persiapan satuan pendidikan tingkat Sekolah Dasar. Untuk menghadapi ini memang bukanlah hal mudah, sebab banyak hal yang memang mesti dipersiapkan oleh satuan pendidikan, karena SD selama ini pelaksanaan ujiannya masih berbasis kertas dan pensil. Untuk menghadapi AKM yang menggunakan PC/Laptop tentu bukanlah hal mudah, karena bila dilihat kepemilikan alat-alat tersebut tentu SD memang belum banyak memiliki perangkat tersebut. Tingkat SMP dan SMA saja yang sudah melaksanakan UNBK dari tahun 2015 jika dilihat pada waktu pelaksanaannya satuan pendidikan masih meminjam atau sewa alat untuk pelaksanaan UNBK tersebut.

Hal lain berikutnya adalah mengenai kemampuan siswa SD itu sendiri menggunakan PC/Laptop. Jika perangkat yang digunakan berupa HP (smartphone) tentu kita tidak khawatir akan kemampuan siswa SD. Tapi akan lain ceritanya jika alat yang digunakan berupa PC/Laptop. Faktanya masih banyak mereka yang gugup menggunakan perangkat tersebut. Apalagi di masa pandemi COVID-19 sekarang ini interaksi antara guru dan siswa tidak dirasa maksimal, sehingga pelatihan-pelatihan yang seharusnya bisa dilaksanakan guna persiapan menghadapi AKM akan terhambat.

Yakinlah di antara kita tidak ada yang menginginkan kondisi seperti sekarang ini (pandemi) terus berlarut. Sembari kita berdo'a dan kita tetap terus menjaga kesehatan demi terhindar dari penyakit-penyakit yang tidak kita kehendaki. Mudah-mudahan Yang Maha Kuasa segera mengakhiri cobaan ini. Aamiin..


1 komentar untuk "Bagaimana Persiapan Sekolah Dasar Untuk Melaksanakan AKM&SK?"

  1. Asesmen kompetensi minimum(AKM)adalah kompetensi yang benar benar minimum dimana kita bisa memetakan sekolah sekolah dan daerah daerah berdasarkan kompetensi minimum.
    Dengan materi yang kognitif hanya dua
    1.literasi(pengetahuan)
    2.numerasi(kecakapan)

    BalasHapus