Dampak Negatif Pembelajaran Jarak Jauh
Di masa pandemi ini kelangsungan
proses belajar mengajar yang tidak dilaksanakan di sekolah tentu berpotensi berdampak
negatif yang berkepanjangan. Adapun dampak-dampak negatif yang kemungkinan
muncul adalah sebagai berikut :
- Ancaman putus sekolah
Ancaman anak
putus sekolah ini bisa terjadi dikarenakan anak “terpaksa” bekerja untuk
membantu keuangan keluarga yang terdampak di tengah krisis pandemi COVID-19. Salah
satu penyebabnya adalah persepsi orang tua. Banyak orang tua yang tidak bisa
melihat peranan sekolah dalam proses belajar mengajar apabila proses
pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka.
- Penurunan capaian belajar
Ini terjadi
karena kesenjangan capaian belajar. Perbedaan akses dan kualitas selama
pembelajaran jarah jauh tentu dapat mengakibatkan kesenjangan dalam capaian
belajar, terutama untuk anak-anak dari sosio-ekonomi yang berbeda-beda. Ini
mengandung resiko “learning loss”. Studi menemukan bahwa pembelajaran di kelas
menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik saat dibandingkan dengan
pembelajaran jarak jauh.
- Kekerasan pada anak dan resiko eksternal
Tanpa sekolah
dapat menyebabkan kekerasan yang tak terdeteksi. Anak bisa saja terjebak kekerasan
saat di rumah. Hal ini tentu tidak terdeteksi oleh guru. Dan ketika anak tidak
lagi datang ke sekolah bisa juga mengakibatkan peningkatan resiko eksternal,
antara lain : pernikahan dini, eksploitasi anak terutama perempuan, dan
kehamilan remaja.
Sudah menjadi tanggungjawab kita bersama untuk saling bersinergi guna menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan kurikulum kondisi khusus yang telah dirancang oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menekan dampak-dampak negatif tersebut.
Sudah menjadi tanggungjawab kita bersama untuk saling bersinergi guna menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan kurikulum kondisi khusus yang telah dirancang oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menekan dampak-dampak negatif tersebut.
Permasalahan selanjutnya adalah terjadi kekerasan anak di lingkungan keluarga selama pandemi.Kesabaran orangtua, jelas menjadi modal utama agar anak tetap semangat belajar dan senang belajar.
BalasHapusYang utama adalah ketentuan dalam belajar, tidak harus dituntut bisa semua dalam mata pelajaran dan tugas untuk diselesaikan dengan benar atau sempurna.
Saat anak tidak bisa mengerjakan tugas dan orangtua selalu membentak apalagi memukul, anak justru akan mengalami kesulitan memahami pelajaran.
Bahkan anak berpotensi kuat bergabung dengan grup medsos yang tidak terkontrol.
nice comment, tq sir H3R1
HapusKita harus diamond di rumah karna ad pandemi virus corona tpi kita juga belajar dari rumah
BalasHapusSaya sebagai siswa juga ikut merasakan dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh terutama pada penurunan capai an belajar a,putus sekolah karena membantu pekerjaan orang tua dan keluarga yang terdampak pada krisis ekonomi dan banyak juga siswa siswi yang terdampak pada kekerasan pada anak dan resiko eksternal terutama pada pernikahan dini akibat dari dampak negatif pembelajaran jarak jauh dan masih banyak lagi dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh itu saja yang dapat saya sampaikan dari dampak pembelajaran jarak jauh
BalasHapusSekian
Dan
Terima kasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus